Berita
Dibutuhkan, Data Pokok Pendidikan
Kompas.com, Selasa, 21 Desember 2010
JAKARTA, KOMPAS.com - Kebocoran dana pendidikan selama ini bukan cuma di desa-desa maupun daerah terpencil, tetapi juga di kota besar seperti pada kasus bantuan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di sejumlah sekolah di DKI Jakarta senilai Rp 5,7 miliar temuan BPK Jakarta. Saatnya diciptakan Data Pokok Pendidikan berbasis teknologi informasi (TI) agar tidak terjadi lagi kebocoran tersebut.
Demikian dikemukakan anggota DPR RI Hetifah Sjaifudian kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (21/12/2010), terkait temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada 7 sekolah di DKI Jakarta yang diduga melakukan penggelapan dana BOS, BOP dan block grant RSBI senilai Rp 5,7 miliar. Hetifah mengungkapkan, Data Pokok Pendidikan dibuat untuk memperbaiki tata kelola sekolah, terutama anggaran pendidik.
“Dengan adanya data pokok tersebut kami (DPR) bisa memantau laporan dari masyarakat tentang kebocoran atau penyalahgunaan dana yang masih terjadi di sekolah,” ujarnya.
Data tersebut dapat diisi dengan data-data mengenai seluruh sekolah di Indonesia secara detail, baik secara fisik gedung maupun pengelolaan uang. Dengan data pokok tersebut, baik pejabat, pemerintah, maupun DPR bisa dengan mudah mengaksesnya dan melihat kenyataan di lapangan, terutama untuk menyesuaikan dengan laporan dari Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas).
"Karena selama ini laporan dengan kenyataan yang ada bertolak belakang. DPR juga bisa mendapatkan pengaduan masyarakat melalui sistem data pokok ini, sehingga pengaduan tersebut langsung bisa ditindaklanjuti. Misalnya di kota A, yang dalam laporan Kemdiknas sekolah-sekolahnya sudah tidak bermasalah secara fisik gedung maupun akuntabilitas pendanaannya, namun ternyata masyarakat di kota itu melaporkan sebaliknya," kata Hetifah. (M. Latief)
Assalamualaikum Bu. Mohon maaf Bu Izin menyampaikan terkait Honorer yang belum cukup masa kerja 2 tahun belum ada kejelasan kebijakan pemerintah daerah provinsi Kalimantan Timur dan sebahagian Guru Honorer di Kaltim sudah di Rumahkan. Semoga ada solusinya Bu.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh,salam sehat selalu untuk ibu hetifah sekeluarga,nama saya Yulianto Bu saya warga kurang mampu yg mempunyai 2anak sekolah dasar Bu kenapa selama ini saya tidak pernah mendapatkan beasiswa untuk anak saya Bu, bagaimana caranya agar anak saya bisa mendapatkan beasiswa bu.mohon bantuan nya agar saya bisa mendaftarkan anak anak saya bu
Assalamualaikum Bu,saya mau bertanya bagaimana caranya kalau saya ingin mengusulkan bantuan untuk anak sekolah,karena saya punya anak sekolah SD dan smp sedangkan yang smp akan lulus tahun ini,dan saya butuh biaya banyak buat dana perpisahan dan uang pendaftaran buat di SMK nanti,mohon di jawab y abu????