Menyerap aspirasi, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian lakukan reses. Kunjungi tiga kota kabupaten di Kalimantan Timur. Perjalanan dimulai dari Samarinda lalu ke Kutai Kartanegara dan Kutai Timur. Menyapa warga, mendengarkan cerita.
DENGAN pakaian rapi bernuansa krem, Hetifah menyesap secangkir kopi di Ivory Restaurant, Hotel Mercure Samarinda. Serius membaca lembaran talking point yang akan dibawakan pada bimbingan teknik (bimtek) pariwisata pagi itu. Dia hadir sebagai keynote speech.
Merupakan kegiatan pembuka untuk agenda reses yang dijadwalkan mulai 25-27 Oktober. Hadir 50 peserta yang merupakan pelaku pariwisata, ekonomi kreatif serta pegiat sosial media. Sesuai dengan tema bimtek yakni Strategi Mempromosikan Produk Lokal Melalui Platform Digital. Program besutan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Namanya dipanggil untuk menyampaikan materi sekaligus membuka acara. Dengan senyum mengembang, Hetifah naik ke podium. Melemparkan pandangan ke seluruh ruangan lalu membuka dengan salam.
“Senang sekali rasanya bisa hadir kembali ke Kalimantan Timur. Kegiatan kita hari ini merupakan satu awal yang baik karena sudah mulai terselenggara secara offline. Sangat senang bisa kembali menyapa teman-teman di Samarinda,” jelasnya.
Dia menyampaikan bahwa upaya pemulihan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) selama pandemi yakni dari segi pengawasan, anggaran hingga legislasi. “Sektor ekraf mengalami konstruksi pertumbuhan walau secara umum cenderung stabil. Bentuk kegiatan seperti ini diharapkan mampu mendorong pelaku ekraf kembali bangkit,” lanjutnya.
Hetifah menegaskan bahwa praktik optimalisasi promosi ekraf melalui media sosial (medsos) bisa dimulai dari diri sendiri. Lalu maksimalkan fitur hastag dan restories, daftarkan usaha di online single submission (OSS) atau perizinan usaha terintegrasi elektronik. Hingga tidak menutup diri dari ragam inisiatif digital.
Sebagai politisi yang cukup aktif di medsos, dia menjelaskan jika saat ini digitalisasi sudah tak bisa dibendung. Berkenaan dengan pengguna internet yang semakin bertumbuh khususnya di Indonesia.
Dia juga mengunjungi 13 meja display aneka produk ekonomi kreatif peserta bimtek. Tak lupa, dia juga membeli beberapa produk baik berupa batik, sarung tenun Samarinda, tas, hingga manik-manik.
Bimtek terkait juga terlaksana di Sangatta pada Rabu (27/10). Menghadirkan 50 peserta yang merupakan pegiat pariwisata setempat. Dengan tema Peran Masyarakat dalam Memaksimalkan Sosial Media Mempromosikan Event dan Pariwisata Daerah.
Membuka acara sekaligus sebagai keynote speech, Hetifah membeberkan jika masyarakat adalah kunci untuk menyebarkan potensi wisata. Sebagai bagian dari collective action.
“Tahun 2021 merupakan masa pemulihan pariwisata di Indonesia. Oleh karena itu sekarang adalah saat yang krusial untuk teman-teman berpartisipasi aktif mempromosikan pariwisata kita. Harapannya 2022 pariwisata kita segera pulih,” ungkap perempuan berkacamata itu.
Akselerasi Minat Wirausaha Pemuda
Dari Ballroom Pesanggrahan Hotel Grand Fatma Tenggarong Kutai Kartanegara, Hetifah kembali membuka Bimtek Kewirausahaan dari Kementerian Pemuda dan Olaharaga (Kemenpora).
Dilaksanakan secara hybrid, yakni 50 peserta luring dan lebih dari 200 peserta daring. Hadir pula Menpora Zainuddin Amali dan Deputi Bidang Pengembangan Pemuda Asrorun Ni’am secara daring. Dalam kesempatan itu, dia mengatakan jika pentingnya berasosiasi atau berorganisasi bagi pemuda yang terjun di dunia usaha. Saling memberi semangat.
“Diharapkan pemuda yang memiliki produk dengan unsur knowledge (pengetahuan), research (penelitian), dan culture (kebudayaan) itu jadi nilai tambah untuk produk ekraf. Dan di sini ada loh Klinik Wirausaha Pemuda Mandiri (WPM). Bisa jadi role model untuk daerah lain secara nasional,” ungkapnya.
Hadir puluhan pemuda yang memiliki latar belakang wirausaha beragam. Mendengarkan kisah inspirasi dan jadi cambukan semangat. Salah satunya yakni Dwie Arum Meynina, salah satu founder Kopi Hak. Kedai kopi lokal dengan semangat bertumbuh.
“Kami mengusung hastag #LokalBerjaya dan #SalingSupportSalingJaga. Sama-sama menumbuhkan jiwa kompetisi sehat di Tenggarong khususnya. Awal mulanya juga dari mencoba menghidupkan Pasar Seni, agar meningkatkan penjualan pedagang setempat,” beber Dwie.
Program Organisasi Penggerak
Selain di bidang pariwisata, agenda lainnya yakni seminar pendidikan. Dari Kantor Bupati Kutai Timur, Hetifah hadir sebagai narasumber Seminar Pendidikan dan Sosialisasi Program Organisasi Penggerak (POP). Dihadiri puluhan guru.
Merupakan program pemberdayaan masyarakat secara masif melalui dukungan pemerintah. Untuk peningkatan kualitas guru dan kepala sekolah berdasarkan model-model pelatihan yang sudah terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Dalam paparannya, Hetifah menyebut jika pentingnya sinergi seluruh pihak. Termasuk lembaga swadaya masyarakat atau non-governmental organization (NGO) terkait. “Memahami bahwa proses pembelajaran sebagai bentuk tanggung jawab bersama,” ungkapnya di hadapan para peserta yang hadir pagi itu di Aula Kantor Bupati Kutai Timur, Rabu (27/10).
Serah Terima Alsintan
“Meski ini bukan ranah saya di bidang pertanian, tapi ini jadi kesempatan dan jembatan untuk saya sampaikan ke teman-teman di DPR RI sana,” ungkap Hetifah saat serah terima alat dan mesin pertanian di Dinas Pertanian Kutai Kartanegara.
Dia menyebut jika pertanian jadi harapan di tengah pandemi. “Data dari BPS Agustus 2021, sektor pertanian dan kehutanan tumbuh positif. Dan Kukar adalah salah satu lumbung pertanian di Kaltim. Jadi katup pengaman kalau pertambagan turun,” bebernya.
Belasan kelompok tani hadir untuk menerima bantuan, baik berupa traktor roda empat dan dua, pompa air, handsprayer, hingga corn sheller mobile. Berdiskusi, menerima masukan dan pendapat petani. Rangkaian kegiatan reses 25-27 Oktober tunai sudah. Menyentuh berbagai sektor mulai pariwisata dan ekonomi kreatif, pendidikan dan kebudayan, kepemudaan hingga pertanian. Membawa masukan dan menjadi amunisi untuk diobrolkan kepada mitra di kementerian terkait.
*) sumber : Kaltim Post
Bu Hetifah tolong bantu sekolahkan 8 anak saya. Saya orang susah. Mau makan aja sulit. Suami saya kerja serabutan.
Gimana cara mendaftar beasiswa untuk anak saya masih kelas 1 sd bersekolab di sd. 002 sambutan samarinda ilir kel. Sungai kapih
saya ingin mendapatkan beasiswa hetifah